Acara yang pertama kali diselenggarakan menjadi sebuah sejarah bagi bangsa Indonesia,karna acara semacam ini baru pertama kali digelar di gedung MPR RI. Acara Pengajian MPR Bersholawat menghadirkan seorang ulama besar dari Solo Al Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan juga dihadiri unsur pimpinan MPR seperti Zulkifli Hasan, Oesman Sapta, EE Mangindaan, Mahyudin dan Hidayat Nurwahid, Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono, perwakilan DPR RI, Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, dan pimpinan lembaga negara serta pejabat pemerintahan lainnya.
Puluhan ribu jamaah yang hadir terlihat sangat bersemangat ikut serta mengumandangkan shalawat bersama Habib Syekh. Dari pantauan Santrionline, ribuan jama'ah nampak membeludak hingga parkiran kendaraan sampai di luar gedung MPR.
Zulkifli Hasan selaku ketua MPR dalam sambutannya, mengajak seluruh jamaah untuk mensyukuri segala nikmat sehat, kuat dan rejeki yang telah diberikan Allah SWT, serta mendoakan para pejuang yang telah memberikan kemerdekaan bagi Inonesia.
"Momen HUT RI dan HUT MPR. Alhamdulillah kita diberikan limpahan nikmat kesehatan, kekuatan, rejeki dan kemudahan menjalankan aktifitas dalam mengisi kemerdekaan yang telah diciptkan para pahlawan kita. Semua ini, lanjutnya, adalah nikmat yang harus senantiasa disyukuri," sambutnya.
Zulhas juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kehadiran masyarakat dalam acara tersebut. Dirinya juga mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk berdoa bersama agar Indonesia senantiasa dilindungi dan dirahmati Allah SWT.
“Memasuki musim penghujan ini, mari kita berdoa dan meminta agar Kota Jakarta dan Indonesia senantiasa diberikan hujan berkah dan dijauhkan dari segala bencana. Begitu pula dengan wilayah yang sedang musim kebakaran lahan, mudah-mudahan cepat teratasi dan tak menimbulkan korban,” ungkap Zulkifli menutup sambutan yang langsung diamini para jamaah.
Al Habib Syech dalam sela-sela membaca Qasidah juga menasehati agar para jama'ah bisa menjaga tali persaudaraan dan untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain .Habib Syekh juga menceritakan tentang kehadiranya malam ini di MPR.
"Saya berterima kasih karena Ketua MPR sudah sengaja datang ke Solo, Jawa Tengah untuk silaturrahim dan mengundang saya," Ujar Habib Syech.
Habib Syech juga berharap acara zikir ini diadakan setiap tahun.
"Saya berharap acara seperti ini diadakan setiap tahun, dan semoga kita dijadikan bangsa yang selalu dicurahkan rahmat dan mudah-mudahan Allah beri kenikmatan dimudahkan dalam menjalankan ketaatan," tutur Habib Syekh.
Melalui sebuah qasidah Habib Syech juga memberikan nasehat agar para pemuda dan pemudi tidak terjebak dengan Narkoba
"Untuk pemuda pemudi kita jangan sampai kena barang yang kelihatannya sepele tapi dampaknya bahaya. Ayo kita berantas narkoba," imbuh Habib Syech yang kemudian melantunkan salawat yang disisipkan syair tentang bahaya narkoba.
Sedangkan Hidayat Nur Wahid dalam sambutanya mengatakan dzikir bersama yang diinisiasi pimpinan MPR ini merupakan sejarah baru dari periode kepemimpinan MPR dalam melaksanakan amanat amandemen UUD 1945 agar MPR untuk mensosialisasikan empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI.
"Ini adalah sejarah baru. Dulu-dulu sosialisasi empat pilar ada wayangan, pidato. Tapi sekarang dengan dzikir. Ini dilakukan agar semua saling melengkapi," kata Hidayat yang juga Ketua MPR RI periode 2004-2009.
Tak hanya itu, MPR Berdzikir juga menjadi bukti bahwa pimpinan MPR berupaya menjadilkan Ketuhanan Yang Maha Esa dapat masuk dan menemukan bentuk dalam aspirasi beragma. "Mudah-mudahan kita akan dilembutkan hati kita dalam wadah Bhineka Tunggal Ika," katanya.
Sama seperti Zulkifli, Hidayat juga berharap dengan berdzikir maka diharapkan semua pihak akan kembali berkontemplasi atau melakukan perenungan.
"Diharapkan agar menjadi perenungan dalam berbangsa dan bernegara, MPR, DPR dan DPD, Presiden, Gubernur, walikota dan semua elemen negara untuk menjadikan amanah rakyat sebagai hal yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Hidayat.
MPR berdzikir juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencegah agar semua pihak jangan lagi saling tuding. "Ini untuk menjaga amanah. Agar demokrasi yang kita jalankan suskes. Supaya tidak ada anak bangsa yang mengambil jalan salah dengan dengan mengambil jalur terorisme dsan anarkisme," kata Hidayat.
Menanggapi isu isu bid'ah yang akhir-akhir ini dusuarakan oleh sebagaian masyarakat terhadap acara semacam ini, Hidayat Nurwahid menegaskan bahwa acara semacam ini bukanlah bid'ah
"Acara semacam ini ( = MPR RI Berdzikir), dzikir dan sholawat bukanlah bid'ah," tegas Hidayat Nur Wahid.
Sumber: muslimedianews.com