Jawab: Hubungannya dengan saya apa yahh pak?
Tanya: Bapak kan pengurus Muhammadiyah bukan? Nah Muhammadiyah kan acap disebut agen Wahabi yang mana Akidah nya itu adalah ikut manhaj Ahlul Atsari?
Jawab: Iya betul. Tapi Akidah Muhammadiyah sebagiannya masih mengadopsi konseptual Asy'ari soal sifat 20 di kitab Putusan Tarjih. Mungkin fiqih nya yg tidak bermazhab itu yang dipersoalkan shg disebut mirip wahabi.
Tanya: Berarti wahabi bukan Ahlussunnah wal Jamaah ya? Kalau gitu Muhammadiyah juga bukan sunni donk?
Jawab: Tergantung cara pandangannya. Kalau ingin mengekslusi kelompok yang tidak sejalan ya silahkan saja. Iman Islam saja tak bisa dipaksakan, لا إكراه في الدين Apalagi soal aliran theologi dan fiqih. Yang penting bagi Muhammadiyah itu mengamalkan Qur'an dan Sunnah sewajarnya tidak tekstual juga tidak liberal, Wasathiyah istilah kerennya, memberi manfaat dan kontribusi sebesar-besarnya kepada Islam dan bangsa kita Indonesia, Berkemajuan lah. Muhammadiyah gak mau ribut dan ribet soal warna corak theologi dan fiqih. Muhammadiyah sudah memenangkan judicial review UU air, minerba, listrik, dll sebentar lagi juga akan menangkan JR UU pengampunan pajak. Ini lebih penting. Akidah dan iman yang membentuk etos kerja dan kritis thd kebijakan negara yang merugikan masyarakat terlebih mayoritasnya umat Islam. Woles ajah.. toh di alam kubur malaikat tidak menanyakan: hai fulan kamu Akidah nya apa? Ikut Asy'ari atau Maturidi atau Atsari? Atsari silahkan masuk neraka. Atau malaikat bilang, Asy'ari dan Maturidi silakan ke neraka. Ada enggak?!
Oleh: Kun Anta dalam dialog imajiner
Sumber