EITS, namun lagi-lagi ternyata dalam menjelaskan masalah tauhid ini, teman-teman aswaja dan salafi berbeda lo.
Lo, koq bisa sih...? Ini kan ajaran inti. Kalau ini beda tentu sudah keluar dari ajaran Islam donk.
Tunggu dulu sahabat, INGAT yang beda itu CARA MENJELASKANnya, makanya baca tulisan selanjutnya....hehe (promosi nieee...)
***---
Jika sahabat-sahabat aswaja dalam menjelaskan tauhid adalah UTUH. Seseorang dikatakan bertauhid jika meyakini Allah sebagai Tuhan dan tidak menyekutukannya dengan lainNya.
Jika meyakini Allah sebagai Tuhan, tapi menyekutukanNya maka dia tidak layak dianggap bertauhid, tapi ia sebenarnya telah berbuat kemusyrikan. TITIK
***---
Adapun sahabat-sahabat salafi dalam menjelaskan tauhid itu DIRINCI. Seseorang dikatakan MUKMIN jika telah memenuhi PERINCIAN TAUHID tersebut. Sahabat salafi dalam menjelaskan tauhid itu merincinya menjadi 3 bagian. Bagian pertama, itu tauhid rububiyah (meyakini Allah sebagai Tuhan, pemberi rezeki, dll). Bagian kedua, itu tauhid uluhiyah (hanya kepadaNya, seseorang meminta, berdoa, bertawakal, dll). Bagian ketiga, itu tauhid asma wa sifat (meyakini nama dan sifat yang mulia bagi Allah).
Jika bagian pertama tidak terpenuhi, maka tak layak disebut orang beriman. Demikian pula, jika bagian pertama terpenuhi, tapi bagian kedua tak terpenuhi, maka ia pun tak layak dikatakan orang beriman. TITIK
***---
BAGAIMANA, perasaan sahabat saatu membaca uraian di atas? :)
***---
Jika dilihat dengan cermat, sebenarnya sahabat aswaja dan salafi ini sama aja to....??? Mereka mengesakan Allah. Hanya berbeda caranya.
Konsep aswaja jika diperinci pun sama dengan konsep salafi...
MARI KITA lihat:
Dalam aswaja; mereka pun meyakini bahwa orang bertauhid itu harus yakin 100% bahwa Allah itu Tuhan [tauhid rububiyah], dan tidak menyekutukanNya dalam meminta, berdoa, dll [tauhid uluhiyah], serta meyakini nama2 Allah ('aqaid 50) dan sifatNya yang mulia [tauhid asma wa sifat]. SAMA TOOOO.... :)
INTINYA, ini mirip seperti dua orang yang berangkat dari Jakarta ke Surabaya. Teman yang satu lewat jalur Pantura (Semarang-Rembang), sedangkan teman satunya lewat jalur selata (Solo-Madiun).
YUK, saling bersilaturahim agar saling kenal satu dengan lainnya....
by: Ibram Han