Baik temen2 Aswaja dan temen2 Salafi mengakui kemasyru’an dari ziarah kubur. Hal itu karena ziarah kubur merupakan media pengingat kematian yang paling ampuh. Namun demikian, kedua temen kita ini berbeda cara mempraktikkannya.
__
Temen-temen Aswaja terlihat antusias sekali hingga asyik masyyuk dengan ziarah kubur, bahkan pariwisata pun dengan berziarah kubur. Keren bukan…? Yang penting oleh2nya jangan gantungan pocong ya…hehe
__
Sedangkan temen-temen Salafi terlihat berhati-hati sekali dalam menjalankan ibadah ini, sehingga adab-adab dalam menjalankannya sangat diperhatikan. Emang takut banget ya temen kita ini? Bukan, tapi hal itu mereka menggunakan kaidah saddudz dzarai’ muqaddam ‘ala jalbil mashalih. Oooo…
________________________________________________
Ah, emang namanya juga manusia, beda tapi sama… CLING CLING… senyum semua ya….
by: Ibram Han
