Jangan Cepat Menuduh kepada Aswaja dan Salafi

Jangan Cepat Menuduh kepada Aswaja dan Salafi

Ada ungkapan indah ‘Pandangan simpati (cinta) akan menutup segala cela, sebagaimana pandangan benci akan menampakkan segala cacat.’
Berangkat dari ungkapan ini, kadang kita mendapati orang yang cinta dan benci secara berlebih hingga tidak lagi bisa bersikap adil dalam bersikap atau menilai.
_
Kadang orang melihat ada orang Indonesia apalagi berblangkon (hehe..) melakukan hal yang tidak layak dilakukan, serta merta dibilang ‘kemungkaran Aswaja’, kesyirikan Aswaja’, dll..
Kadang orang melihat ada orang Arab apalagi berjenggot (hehe..) melakukan hal yang tidak layak dilakukan, serta merta dibilang ‘kefasikan Salafi’, ‘kekejaman Salafi’, dll….
_
Sikap seperti ini tidak pas karena:
1.            Sejak kapan orang berblangkon itu semuanya Aswaja atau orang berjenggot itu Salafi…? hehe.. 
(NB. berblankon itu keren, berjenggeot itu ajib lo...)
2.            Jika memang itu benar, sejak kapan orang Aswaja atau orang Salafi itu terbebas dari dosa…?

_
Kalau penilaian ini terus ditumbuhsuburkan, maka sungguh sangat tidak adil. Ibarat, ketika ada orang Islam berbuat salah, maka Islamnya itu salah… 
Dikatakan adil, jika koreksian itu ditujukan kepada konsep Aswaja atau konsep Salafi itu sendiri, bukan perbuatan individu daripada orang yang berkecimpung di dalamnya… 
__
Koq jadi, tegang gini ya…hehe  
be happy ya temen-temen Aswaja dan Salafi… 
INTINYA: cintai dan bencilah sekedarnya saja siapa tahu itu jadi pendampingmu (looo koq jadi ke nikah segala..:)) atau musuh bebuyutanmu (eit, jangan bawa-bawa buyut ya.. … keep smile… 

by: Ibram Han



Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top