Hal itu dibuktikan dengan pidato beliau yang menyinggung masalah kehidupan sosio-historis sekaligus pemikiran yang ada di wilayah Saudi Arabia. Sebagaimana diketahui bahwa Saudi Arabia adalah menjadi pusat gerakan puritanisme Muhammad bin Abdul Wahhab.
Di dalam buku yang berjudul “Dibawah Bendera Revolusi,” yang berisi kumpulan tulisan dan pidato-pidato Ir Soekarno, jilid pertama, cetakan kedua tahun 1963 pada halaman 390, beliau mengatakan sebagai berikut:
"Tjobalah pembatja renungkan sebentar "padang-pasir" dan "wahabisme" itu. Kita mengetahui djasa wahabisme jang terbesar : ia punja kemurnian, ia punja keaslian, - murni dan asli sebagai udara padang- pasir, kembali kepada asal, kembali kepada Allah dan Nabi, kembali kepada islam dizamanja Muhammad!"
Kembali kepada kemurnian, tatkala Islam belum dihinggapi kekotorannya seribu satu tahajul dan seribu satu bid'ah." Lemparkanlah djauh-djauh tahajul dan bid'ah itu, tjahkanlah segala barang sesuatu jang membawa kemusjrikan! Murni dan asli sebagai hawa padang-pasir,-begitulah Islam musti mendjadi. Dan bukan murni dan asli sahadja!
Udara padang-pasir djuga angker, djuga kering, djuga tak kenal ampun, djuga membakar, djuga tak kenal puisi. Tidakkah Wahabisme begitu juga?